Selasa, 02 Oktober 2012

Pengamen cilik

     Kali ini, saya mau mengangkat cerita tentang seorang pengamen cilik. Kenapa saya mau mengangkat cerita ini? cerita yang mungkin akan dikesampingkan oleh sebagian orang yang terbilang mampu atau 'kaya'. Hmmm, waktu itu saat pulang kuliah saya mampir ke rumah makan. Rumah makan itu cukup ramai dikunjungi oleh para Mahasiswa. Maklum, rumah makan itulah yang terdekat dari kampus dan harganya pun sesuai dengan kocek seorang Mahasiswa. Setelah memesan, saya memilih untuk duduk menunggu pesanan saya jadi. Tak lama kemudian saya melihat seorang pengamen cilik mendatangi meja depan saya yang disana terdapat beberapa mahasiswa sedang makan. Tanpa basa basi pengamen cilik tersebut mendendangkan sebuah lagu dengan suara sedikit serak. Ditengah lagu yang ia nyanyikan, terlihat salah satu mahasiswa tersebut melambaikan tangan seolah menolak kehadiran pengamen cilik itu. Mungkin karena kesal atau apa, pengamen cilik itu mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan oleh anak seusianya. Beberapa Mahasiswa yang mendengarnya pun terkejut dengan sikap pengamen cilik tersebut. Tanpa permisi si pengamen itupun meninggalkan meja tersebut dan bergegas pergi dengan mulut yang masih bergumam.

     Alangkah buruknya sikap yang ditunjukkan oleh pengamen tersebut. Dengan usianya yang masih tergolong anak dibawah umur, mereka dapat berkata seperti orang dewasa. Dari mana anak itu dapat kata-kata sekasar itu? Mungkin lingkungan yang membawa anak itu untuk merekam kata-kata orang dewasa. atau orang dewasa itulah yang mengajarkan mereka hal-hal yang buruk. Yap, dengan hati yang masih bertanya-tanya sayapun hanya bisa terdiam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar